Rieut

Rieut. Pusing. Okey, di saat harusnya nyicil bab pertama skripsian, masih sempet-sempetnya nulis blog.

Semuanya seakan baik-baik saja sebelum saya menyadari semuanya, dan semakin saya sadar, semakin ingin rasanya mengutuk diri sendiri. Hmm, mungkin saya hanya butuh waktu untuk belajar tentang ini. Bukan untuk menolah anugerah Tuhan, namun.. Saya belum terbiasa.

Kadang merindukan hari-hari dimana saya bebas apa adanya, malam-malam internetan tanpa beban dan semua yang berjalan begitu-begitu aja. You can mingle, you can sing, you can fly, you can jump high as you wish.

Sampai tiba saatnya dimana saya menyadari hadiah dari Allah yang dititipkan. Ada enak, ada nggak enaknya. Enaknya, kamu jadi nggak kagetan. Mau ada apa yang terjadi, seakan semuanya lewat di otak. Event A, B, C, D, semuanya lewat. Tadinya cuma mikir, oh kebetulan. Semakin kesini, semakin sering semuanya kejadian. Nggak enaknya, kalo yang bakal terjadi itu nggak mengenakkan.. Aku lebih sering melarikan diri. Walopun nggak bisa bohong sama diri sendiri kalo semuanya bakal kejadian. Rasa takut ada, jadinya gampang panik dan cemas di saat orang lain nggak ngerasain apa-apa. Pusing ketika firasat-firasat datang, suara di otak bergema dan makin ditolak, makin kerasa semuanya.

Ringan sih ngejalanin semuanya, nggak berat. Nggak ada yang harus dibikin berat, cuma kadang ketika logika bertentangan dengan firasat.. Lebih cenderung menolak. Lebih cenderung bilang "nggak." Tapi nyatanya, semakin ditolak, semakin pusing jadinya.

Mungkin saya hanya harus lebih bijaksana dan lebih terbiasa menghadapi semuanya, dan disyukuri saja. Walopun ngetik ini juga sambil pusing karena entah kenapa.. Ada hal yang saya sedang pikirkan, yang dibilang bertentangan dengan kenyataan juga nggak.. Dibilang sama juga nggak.. Dan ini rasanya nggak enak.

"At first, I am not good at it, but I will be very good in it eventually. Just keep going"

Komentar

Postingan Populer