In My Mind *again
Hari ini memang bukanlah malam yang menyenangkan untuk keluar, tapi rasa rinduku akan tempat ini menjadi suatu alasan kuat bagiku untuk melangkahkan kakiku untuk pergi keluar. Tak lupa aku memakai jaketku, karena angin hari ini sungguh tidak bersahabat.
Aku mulai melangkahkan kakiku keluar. Setelah mengunci pintu, kupandangi jalanan ini. Manik hitam mataku berkeliling, mulai menapaki jalanan. Hiruk pikuk manusia seakan tak kenal waktu. Jalanan ini, aku menyebutnya CHINATOWN.
Tempat dimana masa kecilku, masa dimana aku tumbuh menjadi dewasa. Memori seakan menjadi film yang berputar, dimainkan oleh orang yang berbeda sekarang. Manusia datang dan pergi.. Memainkan babak demi babak drama kehidupan, yang mungkin akan dilakukan oleh orang-orang yang berbeda.
Aku mulai tersenyum di saat melihat orang-orang bermata sipit itu menjajakan dagangan mereka dengan semangat. Ya, ini adalah tempat dimana orang Indonesia asli sangatlah minim terlihat. Walaupun aku seperti ini, tapi darah yang mengalir di dalam tubuhku ini membuatku merindukan tempat ini.
Walaupun penampilanku memang tidak seperti etnis tionghoa kebanyakan, tapi mata sipit dan raut muka ini tidak akan menipu. Haah, nenek, aku sangat merindukanmu pada saat seperti ini. Dimana kita mulai berjalan dan mencicipi makanan-makanan di sekitar sini. Itu sudah lama sekali.. I'm remembering all moments about you, and now I'm missing you so much, grandma.
Aku pun masuk ke sebuah kedai kecil, memesan makanan dan minuman. Sambil menunggu, ingatanku terus berputar, mengenai semua orang yang kusayangi. Sambil tersenyum pahit, aku berpikir : terkadang jadi dewasa itu tidak enak, karena terlalu mandiri jadi semua orang di sekelilingku menganggapku bisa melakukan semua sendiri. Terlepas dari fakta bahwa aku juga orang yang suka menyendiri sih..
Sambil menikmati makanan dan minuman yang kupesan, aku terus tenggelam dalam pikiranku. Sampai akhirnya aku pun mulai menyadari, bahwa aku akan mengikuti kemanapun langkah kehidupan menginginkan kakiku pergi.. Setelah membayar semuanya, aku pun mulai berjalan dan mengetahui bahwa..
Namun kerinduan ini takkan pernah pergi. Seberapa jauh aku melangkah. I'll still missing you.
Aku mulai melangkahkan kakiku keluar. Setelah mengunci pintu, kupandangi jalanan ini. Manik hitam mataku berkeliling, mulai menapaki jalanan. Hiruk pikuk manusia seakan tak kenal waktu. Jalanan ini, aku menyebutnya CHINATOWN.
Tempat dimana masa kecilku, masa dimana aku tumbuh menjadi dewasa. Memori seakan menjadi film yang berputar, dimainkan oleh orang yang berbeda sekarang. Manusia datang dan pergi.. Memainkan babak demi babak drama kehidupan, yang mungkin akan dilakukan oleh orang-orang yang berbeda.
Aku mulai tersenyum di saat melihat orang-orang bermata sipit itu menjajakan dagangan mereka dengan semangat. Ya, ini adalah tempat dimana orang Indonesia asli sangatlah minim terlihat. Walaupun aku seperti ini, tapi darah yang mengalir di dalam tubuhku ini membuatku merindukan tempat ini.
Walaupun penampilanku memang tidak seperti etnis tionghoa kebanyakan, tapi mata sipit dan raut muka ini tidak akan menipu. Haah, nenek, aku sangat merindukanmu pada saat seperti ini. Dimana kita mulai berjalan dan mencicipi makanan-makanan di sekitar sini. Itu sudah lama sekali.. I'm remembering all moments about you, and now I'm missing you so much, grandma.
Aku pun masuk ke sebuah kedai kecil, memesan makanan dan minuman. Sambil menunggu, ingatanku terus berputar, mengenai semua orang yang kusayangi. Sambil tersenyum pahit, aku berpikir : terkadang jadi dewasa itu tidak enak, karena terlalu mandiri jadi semua orang di sekelilingku menganggapku bisa melakukan semua sendiri. Terlepas dari fakta bahwa aku juga orang yang suka menyendiri sih..
Sambil menikmati makanan dan minuman yang kupesan, aku terus tenggelam dalam pikiranku. Sampai akhirnya aku pun mulai menyadari, bahwa aku akan mengikuti kemanapun langkah kehidupan menginginkan kakiku pergi.. Setelah membayar semuanya, aku pun mulai berjalan dan mengetahui bahwa..
Namun kerinduan ini takkan pernah pergi. Seberapa jauh aku melangkah. I'll still missing you.
Komentar
Posting Komentar