A Book : Letters to Sam
Ini adalah buku yang aku lagi baca sekarang, di saat menyempatkan diri ke toko buku dan di akhir menemukan sebuah buku yang menurut saya sangat inspiratif : Letters to Sam.
Buku ini ditulis oleh Daniel Gottlieb, tentang surat yang ia tulis untuk cucu satu-satunya, Sam. Buku yang mengajarkan pelajaran hidup, mengenai cinta, kehilangan, dan anugerah hidup. Memang buku ini belum saya baca sampai tamat, tapi sampai saat ini, buku ini telah menyadarkan saya bahwa apapun yang kita lewati, sepahit apapun hidup itu, Tuhan pasti punya maksud dibalik semua itu.
Daniel Gottlieb yang menjadi lumpuh setelah kecelakaan pada usia 30an, dan sekarang mempunyai cucu yang didiagnosa menderita autis menurut dokter.
Yang saya ingat, saya pernah membaca bagian di buku ini yang kira-kira tertulis : "Perbedaan di antara manusia itu wajar, Sam, tetapi merasa berbeda itulah yang menjadi masalah." Ungkapan yang sangat bijak menurut saya, dimana Daniel Gottlieb mengajarkan pelajaran kehidupan kepada kita semua.
Belum lagi bagian dimana Daniel mengajarkan kita tentang emosi, tentang hal-hal yang sebenarnya wajar dilakukan manusia, tetapi bisa membuat kita lebih bijaksana jika tidak melakukannya. Contohnya, marah ketika gagal. Tetapi sebenarnya jika kita pasrah dan menunggu, itu akan lebih baik.
Memang, manusia memang tak ada yang sempurna. Tapi buku ini cukup menyadarkan kita bahwa pelajaran tentang kehidupan juga bisa dibagikan antar sesama manusia. Untuk saya sendiri, buku ini sungguh layak dibaca untuk kita yang memang memerlukan inspirasi dalam hidup, ataupun cuma sekedar mengisi waktu luang.
Dengan bahasa yang mudah dimengerti tapi menyentuh, buku ini tidak memerlukan tenaga ekstra untuk membacanya. Tetapi pelajaran kehidupan yang ada dapat dengan mudah diserap oleh kita :)
Yang lebih hebat, ternyata royalti dari buku ini akan disumbangkan untuk Cure Autism Now dan kegiatan amal lainnya yang berhubungan dengan anak-anak.
Buku ini ditulis oleh Daniel Gottlieb, tentang surat yang ia tulis untuk cucu satu-satunya, Sam. Buku yang mengajarkan pelajaran hidup, mengenai cinta, kehilangan, dan anugerah hidup. Memang buku ini belum saya baca sampai tamat, tapi sampai saat ini, buku ini telah menyadarkan saya bahwa apapun yang kita lewati, sepahit apapun hidup itu, Tuhan pasti punya maksud dibalik semua itu.
Daniel Gottlieb yang menjadi lumpuh setelah kecelakaan pada usia 30an, dan sekarang mempunyai cucu yang didiagnosa menderita autis menurut dokter.
Yang saya ingat, saya pernah membaca bagian di buku ini yang kira-kira tertulis : "Perbedaan di antara manusia itu wajar, Sam, tetapi merasa berbeda itulah yang menjadi masalah." Ungkapan yang sangat bijak menurut saya, dimana Daniel Gottlieb mengajarkan pelajaran kehidupan kepada kita semua.
Belum lagi bagian dimana Daniel mengajarkan kita tentang emosi, tentang hal-hal yang sebenarnya wajar dilakukan manusia, tetapi bisa membuat kita lebih bijaksana jika tidak melakukannya. Contohnya, marah ketika gagal. Tetapi sebenarnya jika kita pasrah dan menunggu, itu akan lebih baik.
Memang, manusia memang tak ada yang sempurna. Tapi buku ini cukup menyadarkan kita bahwa pelajaran tentang kehidupan juga bisa dibagikan antar sesama manusia. Untuk saya sendiri, buku ini sungguh layak dibaca untuk kita yang memang memerlukan inspirasi dalam hidup, ataupun cuma sekedar mengisi waktu luang.
Dengan bahasa yang mudah dimengerti tapi menyentuh, buku ini tidak memerlukan tenaga ekstra untuk membacanya. Tetapi pelajaran kehidupan yang ada dapat dengan mudah diserap oleh kita :)
Yang lebih hebat, ternyata royalti dari buku ini akan disumbangkan untuk Cure Autism Now dan kegiatan amal lainnya yang berhubungan dengan anak-anak.
Letters to Sam : A Grandfather's Lessons on Love, Loss, and the Gifts of Life. |
"Untuk Sam, cucuku tersayang, dan Sam-Sam lain di dunia. Semoga kerapuhan mereka membuka mata hati kita sehingga mereka dapat menemukan kasih sayang dan kita sendiri pun menemukan belas kasih."
Komentar
Posting Komentar